W A R I G A










HARI INI
L I N K
PENGUNJUNG
Wariga memegang peranan penting dalam menentukan baik buruknya hari/waktu guna boleh tidaknya suatu yadnya mulai dilaksanakan. Dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya yadnya yang memperlukan pemilihan hari baik (dewasa ayu) tetapi semua bidang pekerjaan.
ALAHING SASIH
Penentuan padewasan, menurut sebagian besar teks Wariga terdapat aksioma yang biasa disebut dengan Alahing Sasih: "wewaran alah dening wuku, wuku alah dening pananggal/panglong, pananggal/panglong alah dening sasih, sasih alah dening dauh, dauh alah dening Sang Hyang Triodasa Saksi"
Seberapapun jeleknya padewasan, asal tidak bertentangan dengan ketetapan baku yang telah ditetapkan oleh sastra agama Hindu (Hukum Agama), padewasan tersebut dapat diruwat banten-banten yang tergolong Pamarisuddha Mala Diwasa dan disaksikan oleh Sang Hyang Triodasa Saksi (13 Dewa Saksi), diantaranya: 1)Aditya, 2)Candra, 3)Anila, 4)Agni, 5)Apah, 6)Akasa, 7)Pretiwi, 8)Atma, 9)Yama, 10)Ahas, 11)Ratri, 12)Sandya, 13)Dwaya.
TAHUN SAKA
Wariga dan padewasan erat hubungannya dengan kalender atau tahun Saka. Perhitungan tahun Saka dimulai hari Soma/Senin Wage Wuku Tambir tanggal 1 Sasih Waisakha Tahun 1 Saka, bertetapan dengan tanggal 22 Maret 79 Masehi, oleh Raja Kaniska I seorang Raja India keturunan Raja-Raja Kusana dari suku Saka, sebagai peringatan tahun permulaan pemerintahannya atau tahun penobatannya naik tahta kerajaan.
Di Nusantara (Indonesia) tahun Saka dipergunakan dalam kehidupan masyarakat sejak masuknya Agama Hindu. Dalam sejarah diketahui adanya kerajaan Hindu tertua di Kutai Kalimantan Timur sekitar tahun 400 Masehi. Hal tersebut dapat diketahui dari prasasti-prasasti maupun sastra-sastra Kawi (Jawa Kuno). Sampai sekarang initahun Saka masih dipergunakan oleh sebagian masyarakat Jawa dan Bali.
WEWARAN
Wewaran adalah hari-hari yang umurnya atau jangka waktunya saru hari dalam penanggalan tahun Saka, terdiri dari hari yang jumlahnya satu, yang disebut Ekawara, sampai hari yang jumlahnya sepuluh disebut Dasawara.
Wewaran :WUKU
Disamping perhitungan berdasarkan Wewaran, dalam Kalender Saka juga dikenal perhitungan berdasarkan Wuku, yang berjumlah 30 (tiga puhuh) Wuku. Satu Wuku atau jangka waktunya adalah 7 (tujuh) hari, terhitung mulai Radite sampai dengan Saniscara.
INGKEL
Ingkel adalah ketentuan dalam sistem pawukon yang merupakan pantangan untuk melakukan suatu kerja yang terkait dengan ketetapannya. Umur satu Ingkel selama 7 hari, dari Radite sampai dengan Saniscara
SASIH
Satu tahun Saka terdiri dari 12 (dua belas) sasih (bulan). Dengan adanya sistem Pangalantaka, maka umur satu sasih bisa 30 hari, tetapi bisa juga 29 hari, tergantung kapan terjadinya pangalantaka yang menyebabkan umur sasih yang bersangkutan hanya 29 hari.