W A R I G A










HARI INI
L I N K
PENGUNJUNG
Penetapan dewasa/hari baik dilakukan dengan menggunakan metode fuzzy logic
Logika Fuzzy dalam Menentukan Hari Baik Perkawinan
Sistem ini dirancang untuk menentukan hari baik dalam melakukan upacara perkawinan atau Dewasa Pawiwahan, dimana sistem akan mengurutkan dari hari yang paling baik sampai paling buruk dari rentang waktu/tanggal tertentu sesuai dengan Kalender Bali. Sistem mampu menentukan besarnya persentase nilai baik dari suatu hari untuk pelaksanaan upacara perkawinan. Sistem menggunakan Logika Fuzzy dengan Metode Inferensi Fuzzy Mamdani dalam menentukan baik buruknya hari perkawinan.
Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh dari California University pada tahun 1965 sebagai cara matematis untuk merepresentasikan ketidakpastian linguistik. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, peranan derajat keanggotaan/nilai keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah penting. Logika fuzzy sangat berguna untuk menyelesaikan banyak permasalahan dalam berbagai bidang yang biasanya memuat derajat ketidakpastian.
Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai kabur atau samar-samar. Suatu nilai dapat bernilai benar atau salah secara bersamaan. Dalam fuzzy dikenal derajat keanggotaan yang memiliki rentang nilai 0 (nol) hingga 1 (satu). Berbeda dengan himpunan tegas yang memiliki nilai 1 atau 0 (ya atau tidak). Logika Fuzzy pada dasarnya merupakan logika bernilai banyak (multivalued logic) yang dapat didefinisikan nilainya diantara keadaan konvensional seperti ya atau tidak, benar atau salah, dan sebagainya.
Metode Inferensi Fuzzy Mamdani diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Metode ini sering dikenal sebagai Metode Max-Min. Setiap baris dari fungsi keanggotaan merupakan aturan IF-THEN yang ditentukan oleh pengguna, tergantung pada nilai-nilai yang digunakan. Kontribusi output dari setiap aturan mencerminkan tingkat aktivasi. Hasil akhir adalah Himpunan Fuzzy yang diciptakan oleh superposisi dari masing-masing aturan.
Variabel Himpunan Fuzzy yang Digunakan Sistem
Saptawara, Sasih, Penanggal, Panglong, dan Dewasa Perkawinan merupakan variabel yang terbagi atas 5 himpunan, yaitu Sangat Buruk(SBr), Buruk(Br), Sedang(S), Baik (B) dan Sangat Baik (SB). Sedangkan Ala Ayuning Dewasa merupakan variabel yang terbagi atas 2 himpunan, yaitu Baik (B) dan Tidak Baik (TB). Data dari setiap hari di masing-masing variabel diambil berdasarkan Kalender Bali.
Nilai Hari Baik Perkawinan Menurut Sistem
Secara umum nilai diatas 62,766% dianggap sebagai hari baik untuk melakukan Upacara Perkawinan (Pawiwahan)